Salam Waras, Sinjai, Sulawesi Selatan – – Amarah mahasiswa meluap di Sinjai. Menyusul aksi HMI, PMII Cabang Sinjai menggelar demonstrasi besar-besaran di Mapolres, Kantor Bupati, dan Kantor DPRD Sinjai (23/7).
Mereka mengungkapkan keprihatinan atas aktivitas ilegal yang menghancurkan Sinjai: lingkungan porak-poranda, tata ruang dilanggar, dan PAD dirampok.

PMII mengecam penimbunan tanah, pembangunan pabrik porang, dan tambang galian C yang mengerogoti Sinjai. Jenderal Lapangan, Amar, menyatakan aktivitas ilegal ini telah menimbulkan bencana bagi masyarakat dan lingkungan.
Tuntutan PMII tajam: penutupan proyek ilegal, pembentukan Pansus DPRD untuk mengusut pencurian PAD, dan pengungkapan kasus penyelundupan BBM bersubsidi.
Mereka juga mendesak pemeriksaan Kapolres Sinjai atas dugaan kolusi dan pembiaran.
Surat pengaduan akan mengikirim ke Kompolnas dan Propam Polda Sulsel. Ancaman aksi nasional dilontarkan jika tuntutan diabaikan.
Aksi HMI sebelumnya (21/7), yang diwarnai kericuhan, menunjukkan kegagalan penegakan hukum.
Ironisnya, Sinjai, kampung halaman Irjen Pol. Abdul Karim (Kadiv Propam Polri) dan Brigjen Pol. Ihsan Amin (Itwasum Polri), terjerat krisis multisektoral.
Dugaan keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas ilegal semakin memperparah situasi.
Lemahnya penegakan hukum, kerusakan lingkungan yang parah, dan dampak ekonomi negatif yang menghancurkan menunjukkan kegagalan total pemerintahan daerah.
Kepercayaan publik tercoreng, ketimpangan sosial semakin menganga. Sukses karir kedua perwira tinggi Polri ini berbanding terbalik dengan realita Sinjai yang memilukan.
Investigasi menyeluruh dan tindakan tegas dari semua pihak sangat mendesak untuk menyelamatkan Sinjai dari malapetaka ini.