Salam Waras Makassar – Polemik internal Partai NasDem kembali mencuat usai Fraksi NasDem di DPR RI menunjuk Rusdi Masse (RMS) menggantikan Ahmad Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Keputusan ini dinilai sebagai langkah berisiko tinggi yang mempertaruhkan kredibilitas partai di mata publik.
Ketua Umum Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulsel, Illank Rajab, menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk manuver politik yang “berani tapi berbahaya.” Menurutnya, NasDem seolah mengabaikan badai sorotan publik yang selama ini terus menghantam partainya.
“Entah ini keberanian, atau sekadar bentuk keputusasaan. Tapi satu hal jelas: NasDem sedang menguji kesabaran publik. Jika partai politik ingin dianggap serius dalam agenda pemberantasan korupsi, seharusnya mereka menjauhkan figur-figur bermasalah dari ruang strategis, bukan malah mempromosikannya,” tegas Illank, Jumat (29/8).
Kritik Tajam: Rubah Menjaga Kandang Ayam
Illank menyoroti ironi politik dalam penunjukan RMS ke Komisi III, komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
“Bukankah seharusnya Komisi III diisi oleh figur yang bersih, punya kredibilitas hukum, dan mampu menegakkan marwah lembaga? Tapi kini justru diisi sosok yang namanya tak lepas dari pusaran sorotan kasus. Ini seperti menugaskan rubah menjaga kandang ayam,” ucapnya tajam.
Ia juga mengingatkan publik bahwa nama RMS pernah disebut dalam fakta persidangan kasus mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). “Belum lagi, publik Sulawesi Selatan pasti masih ingat dengan sorotan keras soal kasus impor hortikultura tahun 2020. Apa artinya ini? Seolah-olah NasDem sedang berkata: biar publik gaduh, yang penting kursi tetap di tangan,” sindirnya.
Publik Butuh Kepastian, Bukan Drama Politik
Dalam pernyataan kerasnya, Illank menegaskan publik tidak boleh dipermainkan dengan kalkulasi politik pragmatis.
“Kalau NasDem ingin uji nyali, silakan. Tapi jangan main-main di wilayah hukum, karena publik tidak butuh tontonan drama. Publik butuh kepastian bahwa keadilan tidak dikompromikan oleh kalkulasi kursi,” katanya.
Surat Resmi dan Pergeseran Sahroni
Berdasarkan surat bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025 yang beredar di kalangan wartawan, Fraksi NasDem resmi mengganti Ahmad Sahroni dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Fraksi NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat dan Sekretaris Fraksi NasDem Ahmad Sahroni sendiri.
Dalam surat itu disebutkan, Sahroni kini menjabat sebagai anggota Komisi I DPR. Adapun posisi Wakil Ketua Komisi III DPR diisi oleh Rusdi Masse Mappasesu, yang sebelumnya merupakan anggota Komisi IV DPR.
Bayang-Bayang Kasus SYL dan Krisis Kredibilitas
Pengamat menilai, langkah NasDem menggeser Sahroni dan memasukkan RMS ke Komisi III tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik pasca kasus SYL yang menyeret nama partai itu ke pusaran sorotan publik. NasDem dinilai gagal membaca pesan publik yang menginginkan partai bersih dari figur bermasalah.
“Kalau NasDem ingin membuktikan keberpihakan pada rakyat, seharusnya mereka mengedepankan integritas, bukan sekadar kekuatan kursi. Sayangnya, yang tampak justru sebaliknya: pragmatisme politik mengalahkan logika keadilan,” tutup Illank.
Hingga berita ini diturunkan, pihak NasDem maupun RMS belum memberikan klarifikasi resmi atas kritik yang dilontarkan LASKAR Sulsel.
2 Komentar