Kajen – salamwaras.com | Suasana di halaman SMK Ma’arif NU Kajen, Rabu (9/10), sejak pagi udah beda dari biasanya.
Bukan karena upacara mendadak atau lomba 17-an, tapi karena ada rekrutmen kerja bareng PT Alfamart!
Tercatat ada 222 peserta dari berbagai SMK di sekitar Kajen tumplek blek di aula sekolah. Seragam disetrika, map lamaran di tangan, dan wajah-wajah penuh semangat terlihat di mana-mana. Udah kayak antre audisi kerja masa depan — versi nyata.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari pihak sekolah. Kepala SMK Ma’arif NU Kajen menyampaikan bahwa acara ini bukan cuma soal cari kerja, tapi bagian dari langkah nyata untuk menjembatani dunia pendidikan dan dunia industri.
“Kami ingin anak-anak SMK bisa tampil percaya diri, bawa kemampuan dan akhlak yang baik. Semoga banyak yang lolos dan bisa langsung kerja di Alfamart,” ujarnya.
Tahapan seleksi berlangsung lancar — mulai dari registrasi, tes tertulis, sampai wawancara bareng tim HRD PT Alfamart. Meski deg-degan, para peserta tetap tampil mantap.
Dari pihak PT Alfamart, tim HRD menyampaikan apresiasi dan mengaku senang melihat semangat para siswa.
“Kerja sama dengan SMK kayak gini penting banget. Kami butuh SDM yang bukan cuma bisa kerja, tapi juga punya sikap profesional dan tangguh,” katanya.
Nah, kegiatan seperti ini sejalan banget dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang kuat dan terhubung langsung dengan dunia kerja.
Prabowo dalam berbagai kesempatan menegaskan, pendidikan harus melahirkan lulusan yang mandiri, siap kerja, dan punya jiwa kebangsaan. Bukan cuma pintar di atas kertas, tapi juga siap turun tangan di lapangan.
Langkah SMK Ma’arif NU Kajen ini bisa dibilang contoh nyata dari visi itu. Sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga arena latihan hidup — tempat para siswa dilatih mental, disiplin, dan kepercayaan diri untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Dengan semangat “SMK Bisa, SMK Hebat!”, kegiatan rekrutmen ini jadi bukti bahwa dunia pendidikan di daerah juga bisa ikut nyalakan semangat besar: menyiapkan generasi pekerja muda yang kompeten, berkarakter, dan cinta tanah air.
Dan buat 222 peserta hari itu, satu pesan sederhana tapi dalam:
“Masa depan gak datang sendiri. Dia dijemput — pakai semangat, kerja keras, dan sikap waras.”
Karena, seperti kata orang bijak (dan sedikit waras): Waras itu bukan cuma soal pintar, tapi soal siap kerja, siap belajar, dan gak gampang nyerah.