Olimpiade Catur O2SD Riau Dikepung Isu “Bau Uang” Rp1,5 Miliar Dana Pendaftaran Dipertanyakan!

Rokan Hilir — Salamwaras.com
Minggu (12/10/2025) jadi hari yang panas bagi dunia pendidikan dasar di Riau. Sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Rokan Hilir menyoroti dugaan kejanggalan dana pendaftaran Olimpiade Catur O2SD yang nilainya disebut-sebut “tak masuk akal” — mencapai jutaan rupiah per sekolah.

Event ini diselenggarakan oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Riau bekerja sama dengan Percasi Rokan Hilir, namun di balik semangat mencari bibit atlet muda, mencuat dugaan “aroma penyimpangan” dalam penarikan dana.

Bacaan Lainnya

“Kami dukung kegiatan positif seperti ini, tapi jangan sampai biaya pendaftarannya bikin sesak napas. Dulu partisipasi cuma ribuan per siswa, sekarang jutaan per sekolah,”
ujar salah satu kepala sekolah di kawasan Bagan Batu yang meminta namanya tidak dipublikasikan, Sabtu (11/10).

Rp1,5 Miliar Lebih Menguap ke Mana?

Informasi yang dihimpun redaksi Salam Waras menyebut, setiap sekolah diwajibkan membayar Rp3.900.000 untuk ikut serta.

Jika benar ada 407 sekolah peserta dengan dua siswa perwakilan, maka total dana yang terkumpul mencapai Rp1.585.000.000 (satu miliar lima ratus delapan puluh lima juta rupiah).

Angka itu sontak menimbulkan tanya: transparansi dan akuntabilitasnya di mana?

Apalagi kegiatan ini “hanya” berlangsung dua hari, di dua lokasi — Aula Hotel Bintang Mulia Bagan Sinembah dan Bagan Siapi-api.

Dugaan Bisnis di Balik Olimpiade

Beberapa pihak mulai curiga, kegiatan yang diklaim untuk menjaring bibit unggul itu justru berubah menjadi ladang bisnis berkedok olahraga pendidikan.

“Kalau memang untuk pembinaan atlet, mestinya dananya bisa lewat sponsor atau APBD, bukan dibebankan ke sekolah,” sindir salah satu kepala sekolah lain.

Desakan Pemeriksaan Menguat

Seiring ramainya keluhan para kepala sekolah, publik mulai menuntut Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejari Rohil untuk turun tangan.

Desakan pemeriksaan ditujukan kepada Ketua Percasi Riau dan Ketua Percasi Rohil, terkait dugaan penyimpangan dana pendaftaran yang mencapai miliaran rupiah tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak panitia Percasi Riau maupun Percasi Rohil belum memberikan klarifikasi resmi atas tudingan itu.

Sementara, peserta yang sudah terlanjur mendaftar berharap turnamen tetap berjalan — namun lebih transparan dan berpihak kepada kondisi ekonomi sekolah.

“Kalau benar pungutan ini tanpa dasar dan tanpa transparansi, berarti bukan ajang mencari bibit, tapi ajang mencari untung.”

Redaksi Salam Waras akan terus menelusuri kemana aliran dana miliaran rupiah ini mengalir, siapa saja pihak yang diuntungkan, dan bagaimana lembaga pengawas merespons suara publik.

Laporan: Tim Salam Waras (Lg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *