Salam Waras, Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) RI menggelar Kajian Publik bertema penguatan sinergi nasional menghadapi potensi kontinjensi konflik global dan regional.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta, Rabu (8/10), ini bertujuan membangun pemahaman bersama terhadap berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu stabilitas nasional di tengah dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menegaskan bahwa Kemenko Polkam berperan sebagai simpul koordinasi lintas sektor dalam menjaga konsistensi arah kebijakan nasional di bidang pertahanan dan keamanan.
“Kami berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor agar kebijakan pertahanan dan keamanan berjalan terpadu, adaptif, dan komprehensif,” ujar Purwito dalam keterangannya.
Hadir pula Rektor Universitas Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Anton Nugroho, yang menekankan pentingnya membangun ketahanan nasional secara menyeluruh. Menurutnya, kekuatan bangsa tidak hanya ditentukan oleh aspek militer, tetapi juga oleh kesiapan sumber daya manusia, pendidikan, literasi, serta kesadaran kolektif masyarakat terhadap ancaman global.
“Ketahanan nasional bukan semata kekuatan militer, melainkan kemampuan seluruh elemen bangsa dalam memahami, mengantisipasi, dan merespons perubahan lingkungan strategis,” jelas Anton.
Forum ini menghadirkan akademisi dan pengamat strategis dari berbagai institusi untuk membahas ancaman militer, nonmiliter, hingga hibrida, yang kini semakin kabur batasnya di era digital dan informasi.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kemenko Polkam dalam memperkuat fondasi kebijakan keamanan nasional agar selaras dengan kepentingan strategis bangsa serta visi pembangunan nasional yang berdaulat dan berketahanan di tengah gejolak global.