Viral, Pimpinan DPRD Pekalongan dan Kasatreskrim Nyanyi Bareng Biduan Seksi Disorot di Kota Santri

SalamWaras.com, Pekalongan – Sebuah video yang menampilkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Ruben Prabu Faza, bersama Kasatreskrim Polres Pekalongan bernyanyi dengan dua penyanyi wanita berpakaian seksi viral di media sosial.

Video tersebut menuai sorotan publik, termasuk dari kalangan LSM. Ketua LSM Barisan Rakyat Indonesia Pekalongan, Agus Subekti, menyayangkan perilaku kedua pejabat publik tersebut.

Bacaan Lainnya

Ia menilai tindakan itu tidak pantas dilakukan oleh seorang wakil rakyat dan aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan di tengah masyarakat terlebih Kabupaten Pekalongan dikenal dengan Kota Santri.

Ia juga mendesak agar ada klarifikasi resmi dari pihak terkait. Jika terbukti melanggar kode etik, menurut Agus, perlu ada tindakan tegas dari lembaga yang menaungi keduanya.

“Kalau memang terbukti melanggar norma etika, harus ada sanksi. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi publik gara-gara ulah oknum,” tegasnya.

Menanggapi beredarnya video tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Ruben Prabu Faza, memberikan klarifikasinya.
Ia mengakui bahwa dirinya memang berada dalam video tersebut.

Momen itu terjadi saat acara halal bihalal bersama komunitas motor trail Trabas Pekalongan yang ia pimpin.

“Iya memang itu acara rutin halal bihalal dengan semua pecinta Trabas Pekalongan. Kebetulan saya juga ketua komunitasnya. Biasanya setelah kegiatan seperti bakti sosial atau latihan bersama, kita memang ada sesi hiburan dan makan siang bareng,” kata Ruben saat dikonfirmasi, Minggu 13 April 2025 siang

Menurutnya, musik dan penyanyi diundang sebagai hiburan semata untuk peserta komunitas yang telah melakukan aktivitas trabas sejak pagi hari.

Ia juga menyebut tidak ada perilaku negatif dalam video tersebut, hanya kebetulan biduan yang bernyanyi mengenakan pakaian yang disebutnya “agak seksi”.

“Di video yang beredar itu memang pas kita lagi makan siang sambil dengerin musik. Ada penyanyi yang nyanyi, bajunya ya seperti itu, seksi. Tapi kami biasa saja, tidak ada yang macam-macam. Bisa dilihat sendiri di videonya,” ujarnya.

Ruben juga menyayangkan adanya pihak yang merekam video tersebut dengan sudut pengambilan gambar yang menurutnya kurang tepat karena terlalu menyorot penampilan penyanyi.

“Yang bikin ramai menurut saya karena yang ngerekam men-zoom penyanyinya. Padahal kalau dilihat secara utuh suasananya biasa saja, nggak ada yang aneh,” ucapnya.

Terkait kehadiran Kasatreskrim Polres Pekalongan dalam acara tersebut, Ruben menjelaskan bahwa undangan diberikan karena yang bersangkutan juga memiliki hobi trabas dan kerap mengikuti kegiatan komunitas.

“Untuk Pak Kasat memang kami undang karena beliau juga hobi. Jadi ini murni kegiatan komunitas, tidak ada urusan jabatan,” ungkapnya.
Namun demikian, Ruben memahami jika ada sebagian masyarakat yang menilai hal tersebut tidak pantas. Ia menegaskan bahwa tidak ada niatan buruk atau maksud melecehkan jabatan publik yang ia emban.

Ini soal sudut pandang saja. Kalau ada yang merasa tidak pas, kami minta maaf. Tapi semua yang hadir tahu bahwa ini acara internal komunitas, bukan kegiatan formal,” kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Pekalongan belum memberikan keterangan resmi terkait video yang melibatkan salah satu pejabatnya.

Sementara itu, masyarakat di media sosial terbelah menanggapi video yang telah tersebar luas itu.

Sebagian menilai hal tersebut sebagai kegiatan hiburan biasa di luar kedinasan, sementara sebagian lain menuntut agar pejabat publik tetap menjaga etika dan wibawa kapan pun dan di mana pun berada.

Sumber: pojokbaca.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *