Sinjai, SalamWaras – Di tengah sorotan publik atas isu moral yang mengguncang DPRD Sinjai, kabar membanggakan datang dari dunia olahraga. Sabtu 1 November 2025
Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kabupaten Sinjai berhasil menorehkan sejarah dengan meloloskan 10 atlet ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVIII Sulawesi Selatan 2026.
Prestasi ini diraih pada ajang Pra Porprov XVIII Sulsel 2025, yang berlangsung di Lapangan Tembak Jananuraga SPN Polda Sulsel, Makassar, pada 29 Oktober–2 November 2025.
Kompetisi mempertandingkan nomor Air Rifle 10 Meter, Air Pistol 10 Meter, Benchrest 25 Meter, Multirange 41 Meter, dan Kelas Mix.
Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar, SH., S.Ik., MH, yang juga menjabat Ketua Perbakin Sinjai, menegaskan dukungan penuh terhadap atlet sejak tahap persiapan hingga kompetisi.
“Ini bukan hanya kemenangan bagi Perbakin, tetapi kebanggaan seluruh masyarakat Sinjai. Olahraga menembak membentuk karakter, disiplin, mental, dan sportivitas,” ujarnya.
Ketua DPRD Sinjai sekaligus Manajer Tim, Andi Jusman, yang memimpin langsung kontingen, turut menyampaikan rasa syukur atas hasil tersebut.
“Alhamdulillah, kerja keras para atlet membuahkan hasil. Ini capaian penting dan menjadi motivasi agar pada Porprov nanti, Sinjai bisa tampil lebih baik lagi,” ucapnya.
Sepuluh atlet yang lolos ke Porprov 2026 adalah: Supardi, Aprijal, Moh. Alifsan Rachim, Aqna Nely Azkia Muchtar, Annisa Apriliana, Ainun Qolby Amir, Supriadi, Adrisal, Yan Fandiwinata, dan Wahyunan.
Namun di tengah euforia keberhasilan itu, publik justru menyoroti lembaga yang dipimpin sang manajer tim.
“Astaghfirullah… DPR yang Bapak pimpin kini sedang ditembak krisis sektoral: krisis moral, krisis adat, dan krisis kepercayaan,” kata salah seorang warga Sinjai yang dikonfirmasi media.
Nilai siri’ dan adab yang mestinya dijunjung tinggi kini mulai dipertanyakan. Padahal, di mata masyarakat Sinjai, seorang Ketua DPRD bukan sekadar pejabat, melainkan simbol teladan dan panutan adat di parlemen.
Kehadiran Andi Jusman di lapangan tembak menuai perdebatan karena bertepatan dengan mencuatnya isu perselingkuhan legislator PAN, yang menyeret nama anggota DPRD lain sebagai pelapor.
Warga menilai DPRD Sinjai kehilangan fokus dan wibawa moral di tengah pusaran isu pribadi yang mencoreng lembaga.
Kasus ini kini ditangani Unit PPA Polres Sinjai, yang menyatakan bukti belum cukup untuk menjerat dengan Pasal 284 KUHP, meski masyarakat mendesak penegakan hukum atas laporan palsu dan dugaan manipulasi fakta.
Budayawan dan tokoh agama menegaskan pentingnya siri’ dan pacce — harga diri dan empati moral — bagi pejabat publik.
“Pejabat publik seharusnya jadi contoh, bukan sumber malu bagi daerah. Jabatan tanpa adab hanyalah seragam tanpa jiwa,” tegas mereka.
Keberhasilan Perbakin Sinjai di bawah satu komando menjadi bukti bahwa disiplin dan dedikasi dapat melahirkan prestasi.
Namun, di saat bersamaan, DPRD diingatkan untuk menegakkan tanggung jawab moral dan menjaga kehormatan lembaga di hadapan rakyat.
SalamWaras – Berpikir sehat, bicara waras. No viral, no justice.





