Bangka, Salamwaras — Suasana memanas di lokasi HGU PT. GML yang berada dalam konsesi PT. Timah Tbk, setelah penertiban yang dilakukan pihak CV TMR selaku mitra tambang.
Penertiban ini menimpa masyarakat yang menambang di parit /kanal air didalam HGU sawit milik PT. GML, dan didampingi anggota pengamanan PT. Timah.
Akibatnya, hampir 30an unit alat TI jenis sebu milik masyakat dihancurkan menggunakan eskavator.

Hingga kini awak media menunggu konfirmasi dari aparat penegak hukum ( Polsek setempat) apakah penghancuran alat TI warga tersebut dilakukan oleh pemilik HGU atau pihak mitra tambang.
Kejadian ini memicu amarah warga penambang. Puluhan masyarakat mendatangi camp penambang milik CV TMR dan melakukan aksi menghancurkan serta membakar fasilitas tambang.
Petugas dan pihak CV, termasuk perwakilan PT. Timah, hadir di lokasi pasca insiden, Rabu (22/10/2025).
Kronologis.

Sehari sebelumnya, pihak CV TMR menghimbau warga agar menghentikan kegiatan penambangan di parit/kanal sawit, dan memindahkan aktivitas ke lokasi blok yang disebut telah diberikan SPK tambang oleh PT. Timah.
Warga sebelumnya menambang menggunakan TI jenis sebu sejak Senin (21/10/2025).
Menurut informasi dari beberapa sumber dan video viral di media sosial, seorang perwakilan CV TMR berinisial BSTM meminta warga untuk menambang hanya di blok yang telah ditetapkan dan tidak mengatasnamakan perwakilan desa.

Legalitas SPK CV TMR hingga kini belum jelas, meski aktivitas penambangan telah berjalan sebulan terakhir hanya dengan SPUCT (Surat Perintah Uji Coba Tambang) dari Bidang Pengawasan Tambang Darat Bangka Induk (Wasprod).
Pihak CV dilaporkan telah menghasilkan puluhan ton pasir timah dari lahan tambang dengan blok kerja ratusan hektar di HGU.l tersebut .
Namun harga jual timah bagi masyarakat sangat rendah, hanya Rp100.000 per kg ore, sehingga menimbulkan penolakan untuk bekerja sama dengan pihak CV.
Upaya konfirmasi kepada PT. Timah melalui Kabid Pengawasan Tambang Bangka Induk terkait penghancuran fasilitas milik CV TMR belum membuahkan tanggapan hingga berita ini diturunkan. (*)





