Makassar, Salam Waras – Langit Sulawesi Selatan tampak teduh, begitu pula dengan suasana sosialnya. Hingga 22 Oktober 2025, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dinyatakan kondusif. Rangkaian aksi unjuk rasa yang digelar beberapa hari terakhir berjalan tertib, aman, dan tanpa gangguan berarti — menandai kematangan berdemokrasi di Bumi Anging Mammiri.
Data yang dihimpun menunjukkan, pada 20 Oktober 2025 — bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka — terdapat 35 rencana aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Sulsel. Dari jumlah itu, 17 aksi terlaksana dengan tertib, sedangkan 18 lainnya dibatalkan oleh penyelenggara.
Dari aksi yang terlaksana, tiga mengangkat isu nasional terkait evaluasi pemerintahan, sementara 14 lainnya fokus pada isu-isu lokal seperti kesejahteraan rakyat, lingkungan, dan kebijakan publik daerah.
Berlanjut pada 21 Oktober, dari 14 rencana aksi, hanya 7 yang terealisasi. Sementara pada 22 Oktober, dari 10 rencana aksi, hanya separuhnya yang benar-benar berlangsung. Seluruh kegiatan berlangsung damai tanpa benturan antara aparat dan masyarakat.
“Situasi kamtibmas yang aman ini bukan semata hasil kerja aparat, tetapi buah dari kedewasaan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi secara santun dan tertib,” ujar perwakilan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam keterangan resminya.
Ia menegaskan, Polri bersama TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat akan terus memperkuat sinergi menjaga stabilitas keamanan, tanpa menghalangi hak rakyat untuk menyuarakan pendapat.
“Insya Allah, kebersamaan ini akan terus kita rawat. Rakyat boleh bersuara, aparat wajib menjaga. Karena demokrasi bukan soal siapa yang menang teriak, tapi siapa yang menang menjaga negeri,” pungkasnya.
Kondisi Sulawesi Selatan yang aman ini menjadi gambaran nyata bahwa stabilitas sosial bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga hasil kesadaran kolektif warga — selaras dengan amanat Presiden Prabowo Subianto agar seluruh elemen bangsa menjaga persatuan dan menegakkan keadilan tanpa kekerasan.




