Maros, SalamWaras — Di tengah derasnya arus informasi publik dan derasnya tantangan kepercayaan terhadap institusi, Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya, S.H., S.I.K., M.I.K., M.Tr.Opsla., menyerukan semangat baru bagi jajaran Humas Polri.
Momentum Hari Humas Polri ke-74 ia jadikan pengingat, bahwa humas bukan sekadar corong berita, melainkan penjaga makna komunikasi publik dan kepercayaan rakyat terhadap negara.
“Selamat Hari Lahir Humas Polri ke-74. Semoga Humas Polri, khususnya Humas Polres Maros, terus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi yang benar dan membangun kepercayaan publik,” ujar AKBP Douglas Mahendrajaya, Kamis (30/10).
“Sinergi antara Polri dan masyarakat melalui komunikasi yang terbuka menjadi kunci terciptanya dukungan publik yang tulus,” tambahnya.
Humas: Antara Informasi dan Kepercayaan Publik
Dalam pandangan Kapolres, peran Humas Polri kini bukan lagi sekadar menyampaikan informasi. Di era digital yang penuh disinformasi dan percepatan opini publik, Humas justru harus menjadi penjembatan psikologis antara institusi dan masyarakat.
Ia menegaskan, Humas dituntut memiliki sensitivitas sosial, kecepatan literasi, serta kemampuan membaca suasana publik agar komunikasi kepolisian tidak kehilangan sisi kemanusiaannya.
“Humas harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika informasi. Dengan semangat humanis, Humas Polri dapat menjadi wajah ramah Polri yang hadir memberikan rasa aman dan percaya,” ucap Douglas.
Bagi Kapolres Maros, Humas bukan sekadar ‘pembicara resmi’, melainkan cermin moral institusi yang menampilkan watak sejati Polri di hadapan rakyat.
Polisi Humanis, Harapan Masyarakat
Peringatan Hari Humas Polri ke-74 yang mengusung tema “Polisi Humanis Harapan Masyarakat” menjadi momentum penting bagi seluruh jajaran kepolisian untuk memperkuat kembali nilai Presisi — Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.
Di bawah tema itu, Kapolres Maros mendorong seluruh anggota Humas untuk terus meningkatkan kemampuan komunikasi publik, literasi digital, dan kecepatan respons terhadap isu-isu masyarakat.
“Di tengah era keterbukaan, Humas adalah wajah Polri yang pertama kali dilihat dan dinilai. Maka wajah itu harus jujur, santun, dan tanggap,” tegasnya.
Refleksi Salam Waras
Dalam catatan Salam Waras, Humas bukan sekadar departemen penerangan. Ia adalah penjaga kepercayaan, mediator kebenaran, dan penghubung nurani publik dengan lembaga penegak hukum.
Jika komunikasi berhenti pada kata-kata, publik kehilangan makna. Namun jika Humas bekerja dengan hati, Polri akan kembali hadir sebagai institusi yang dicintai — bukan ditakuti.
Karena berpikir sehat berarti berani bicara waras.




