Pemkab Pekalongan Akhirnya Bertindak, Zebra Cross di Depan SMK Ma’arif Kajen Terwujud

Salam Waras, Pekalongan — Setelah sorotan tajam publik dan pemberitaan sebelumnya terkait ketiadaan fasilitas penyeberangan di depan SMK Ma’arif Kajen.

Akhirnya Pemerintah Kabupaten Pekalongan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat. Senin (20/10/2025)

Bacaan Lainnya

Kini, zebra cross permanen telah dibuat di lokasi yang selama ini dianggap rawan kecelakaan bagi pelajar.

Pantauan Salam Waras di lapangan menunjukkan, marka jalan putih kini terbentang jelas di depan sekolah.

Tak hanya itu, rambu penyeberangan juga mulai terpasang di sisi jalan. Papan imbauan bertuliskan “Hati-hati sebelum menyeberang, harap tengok kanan kiri” menambah kesadaran pengguna jalan untuk lebih waspada.

Langkah ini disambut lega oleh warga dan pihak sekolah yang selama ini mengkhawatirkan keselamatan para siswa.

“Kami sangat mengapresiasi Pemkab Pekalongan dan Dishub Jateng yang sudah menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Zebra cross ini kecil tapi dampaknya besar bagi keselamatan pelajar,” ujar Tuan Guru, pemerhati keselamatan jalan yang sebelumnya menyuarakan kritik keras terhadap kelalaian pemerintah.

Langkah Nyata Setelah Sorotan Publik

Sebelumnya, pada 19 September 2025, Salam Waras menurunkan laporan berjudul “Dishub Pekalongan Tutup Mata, Keselamatan Pelajar Terabaikan?” yang menyoroti ketiadaan fasilitas keselamatan di depan sekolah tersebut.

Berita itu kemudian menuai perhatian luas dari masyarakat dan berbagai pihak terkait, hingga akhirnya pemerintah daerah mengambil langkah konkret.

Sejumlah warga menilai, tindakan cepat ini menunjukkan bahwa tekanan publik masih efektif mendorong perubahan di tingkat birokrasi daerah.

“Semoga tidak berhenti di sini. Masih banyak sekolah lain di Pekalongan yang belum punya zebra cross maupun rambu jalan,” kata seorang guru yang enggan disebut namanya.

Harapan untuk Perluasan Program

Masyarakat berharap Dishub Kabupaten dan Provinsi dapat melakukan audit keselamatan jalan (road safety audit) di seluruh kawasan pendidikan di Pekalongan.

Tujuannya agar setiap sekolah memiliki fasilitas penyeberangan, marka jalan, dan rambu yang memadai, terutama di titik dengan lalu lintas padat.

Langkah kecil ini menjadi bukti bahwa ketika masyarakat bersuara, pemerintah bisa mendengar.

Namun, pekerjaan rumah besar masih menanti: menjadikan keselamatan pelajar sebagai prioritas, bukan sekadar proyek reaktif setelah disorot media.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *