Salam Waras, Babel – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengambil langkah tegas.
Dalam perintah langsung kepada TNI, ia memerintahkan pemblokiran total seluruh akses keluar-masuk Pulau Bangka dan Belitung untuk menghentikan aktivitas tambang timah ilegal yang selama ini menggerogoti sumber daya bangsa.
Langkah itu diumumkan usai pidatonya di Forbes Global CEO Conference 2025, di mana Prabowo mengungkap fakta mencengangkan: lebih dari 1.000 tambang timah ilegal beroperasi tanpa kendali, membuat Indonesia kehilangan hingga 80% produksi timah nasional karena penyelundupan.
“Saya katakan ini harus dihentikan,” tegas Prabowo, suaranya mantap dan tanpa kompromi.
Operasi besar-besaran kini tengah digelar. Kapal perang, pesawat tempur, helikopter, dan drone dikerahkan untuk menyisir setiap titik aktivitas tambang di wilayah Bangka Belitung.
Hasil awal operasi menunjukkan keberhasilan signifikan: miliar dolar potensi kerugian negara berhasil diselamatkan. Pemerintah menargetkan pemulihan penuh produksi timah nasional tahun depan.
Namun perhatian Presiden tidak berhenti di situ. Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyinggung pula 5 juta hektare kebun sawit ilegal yang mencemari tata kelola agraria nasional. Dari jumlah itu, 3,7 juta hektare telah berhasil dipulihkan.
“Penegakan hukum tidak boleh pandang bulu. Saya perintahkan TNI dampingi Kejaksaan dan auditor negara untuk eksekusi di lapangan,” ujarnya tegas.
Langkah ini menandai babak baru dalam penegakan hukum sumber daya alam Indonesia — bukan sekadar operasi, tapi pernyataan sikap negara: tak ada lagi ruang bagi pencurian kekayaan bumi Nusantara.
